• Beranda
  • Penyakit
  • Bukan Hanya Anak dan Remaja, ADHD Juga Bisa Dialami Orang Dewasa

Bukan Hanya Anak dan Remaja, ADHD Juga Bisa Dialami Orang Dewasa

Bukan Hanya Anak dan Remaja, ADHD Juga Bisa Dialami Orang Dewasa

Bagikan :


ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah salah satu gangguan perilaku yang ditandai dengan sulit untuk fokus, hiperaktif dan berperilaku impulsif. Biasanya ADHD banyak dialami oleh anak-anak. Namun, tak sedikit juga orang dewasa yang baru mengetahui bahwa dirinya mengidap ADHD. Mengapa demikian?

Mengenal ADHD pada orang dewasa

Kondisi ADHD umumnya dapat didiagnosis sejak usia anak-anak. Biasanya gejala ADHD pada anak ditandai dengan anak yang hiperaktif, sulit fokus, tugas sering tidak selesai, sering mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi dan sering tampak melamun.

Dilansir dari WebMD, orang dewasa yang didiagnosis mengalami ADHD sebenarnya sudah mengalami kondisi ini sejak kecil. Hanya saja kondisi ini terlambat untuk didiagnosis sehingga baru diketahui ketika dewasa. Pada anak-anak yang mengalami ADHD, sebagian dapat sembuh dari kondisinya namun sebagian besar dapat terus hidup dengan ADHD hingga dewasa. 

Gejala ADHD pada orang dewasa

Gejala ADHD pada orang dewasa tidak jauh berbeda dengan gejala ADHD pada anak-anak. Orang dengan ADHD akan lebih sulit untuk fokus pada satu agenda, tidak sabaran dan sering mengalami tindakan impulsif.

Beberapa perilaku ADHD pada dewasa di antaranya:

  • Bersikap impulsif
  • Sulit mengatur prioritas
  • Sulit menjaga komitmen
  • Memiliki manajemen waktu yang buruk
  • Susah fokus pada satu masalah atau tugas
  • Mengalami masalah multitasking
  • Cenderung tidak bisa diam
  • Sering mengalami perubahan mood
  • Mudah marah
  • Kesulitan menghadapi tekanan

Perilaku lainnya yang mencolok dari orang dengan ADHD adalah orang yang tidak tenang, tegang, sulit memberi perhatian pada hal sederhana hingga hal penting, dan memiliki perhatian yang mudah teralihkan. Pada kasus tertentu, orang dengan ADHD juga sering sulit fokus saat mengendarai sehingga sering mengalami kecelakaan atau bermasalah saat berkendara.

Diagnosis dan penanganan ADHD pada dewasa

Untuk menentukan apakah seseorang mengalami ADHD dibutuhkan beberapa pemeriksaan. Pasien dapat berkonsultasi dengan dokter atau psikiater untuk mendapatkan diagnosis. Beberapa pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah, pemeriksaan riwayat keseahtan, tes psikologi atau melakukan tes ADHD Rating Scales.

Setelah dokter atau psikiater mendiagnosis bahwa pasien mengalami ADHD maka pasien umumnya akan direkomendasikan menjalani beberapa terapi seperti minum obat-obatan stimulan dan non stimulan, memberi edukasi mengenai ADHD, dan terapi konseling.

Dalam menjalani psikoterapi, pasien akan dilatih untuk mengendalikan gejala, mengendalikan emosi dan temperamen, melatih meningkatkan kepercayaan diri dan menjalani gaya hidup sehat. Pada beberapa pasien ADHD dewasa cenderung memiliki masalah dalam pernikahannya sehingga pasien ADHD juga dapat dirujuk untuk melakukan konseling pernikahan dan terapi bersama keluarga.

 

ADHD adalah suatu kondisi yang tidak bisa disembuhkan sehingga pasien perlu beradaptasi dengan kondisi ini seumur hidup. Pasalnya, beberapa pasien ADHD umumnya juga mengalami kondisi lainnya seperti kesulitan belajar, gangguan kecemasan, obsessive compulsive disorder (OCD) dan ketergantungan obat-obatan dan alkohol. Dengan rutin menjalani pengobatan, diharapkan gejala ADHD dapat terkontrol dan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 04:59